Minggu, 15 Januari 2012

MAKALAH INHALASI

-->




INHALASI

BAB I
SMKN 2.png
PENDAHULUAN


1.1  Latar belakang

        Terapi inhalasi adalah cara pengobatan dengan cara memberi obat untuk dihirup agar dapat langsung masuk menuju paru-paru sebagai organ sasaran obatnya.
       Terapi inhalasi adalah terapi dengan memanfaatkan uap hasil dari kerja mesin Nebulizer. Uap air yang berasal dari campuran obat dan pelarutnya dipercaya dapat langsung mencapai saluran pernafasan, sehingga efektif untuk mengatasi masalah di daerah tersebut.
      Inhalasi sering digunakan pada anak-anak dibawah usia 10 tahun. Batuk / pilek karena alergi dan asma adalah gangguan saluran pernafasan yang paling umum terjadi.
                                                                                                                                                              
BAB IISMKN 2.png
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Pengobatan Secara Inhalasi


            Terapi inhalasi adalah cara pengobatan dengan cara memberi obat untuk dihirup agar dapat langsung masuk menuju paru-paru sebagai organ sasaran obatnya. Pemberian per inhalasi adalah pemberian obat secara langsung ke dalam saluran napas melalui hirupan.


2.2 Tujuan
            Pada asma, penggunaan obat secara inhalasi dapat mengurangi efek samping yang sering terjadi pada pemberian parenteral atau per oral, karena dosis yang sangat kecil dibandingkan jenis lainnya. Terapi ini biasanya digunakan dalam proses perawatan penyakit saluran pernafasan yang akut maupun kronik, misalnya pada penyakit asma. Asma termasuk penyakit yang sering terjadi pada anak-anak. Asthma adalah suatu gangguan pada saluran bronchial yang mempunyai ciri bronchospasme periodik (kontraksi spasme pada saluran nafas). Selain asma ada batuk / pilek karena alergi adalah gangguan saluran pernafasan yang paling umum terjadi. Banyak cara dicoba untuk mempercepat penyembuhan dan pengurangan gejala akibat masalah ini termasuk secara inhalasi.

2.3 Keuntungan & Kerugian

            Keuntungannya, Dibandingkan dengan terapi oral (obat yang diminum), terapi ini lebih efektif, kerjanya lebih cepat pada organ targetnya, serta membutuhkan dosis obat yang lebih kecil, sehingga efek sampingnya ke organ lainpun lebih sedikit. Sebanyak 20-30% obat akan masuk di saluran napas dan paru-paru, sedangkan 2-5% mungkin akan mengendap di mulut dan tenggorokan. Bandingkan dengan obat oral. Ibaratnya obat tersebut akan "jalan-jalan" dulu ke lambung, ginjal, atau jantung sebelum sampai ke sasarannya, yakni paru-paru.
Pada anak-anak, umumnya diberi tambahan masker agar obat tidak menyemprot kemana-mana. Dengan cara ini, bayi/balita cukup bersikap pasif dan ini jelas menguntungkan. Artinya, si kecil cuma perlu bernapas saja dan tak mesti begini atau begitu. Kalaupun ia menangis, tak perlu khawatir juga karena efeknya malah semakin bagus mengingat obatnya kian terhirup.
            Kerugiannya, Jika penggunaan di bawah pemeriksaan dokter dan obat yang di pakai tidak cocok dengan keadaan mulut dan sistem pernafasan , hal yang mungkin bisa terjadi adalah iritasi pada mulut dan gangguan pernafasan. Jadi pengguna pengobatan inhalasi akan terus berkonsultasi pada dokter tentang obat nya. Selain hal itu obat relatif lebih mahal dan bahkan mahal dari pada obat oral.
                                                                                                                                                 
2.4 Tindakan Keperawatan
SMKN 2.png
PROSEDUR INHALASI

1. Selang dan masker yang digunakan pasien harus masing-masing, artinya setiap pasien
    harus memiliki sendiri.
2. Ikuti resep yang dianjurkan oleh dokter, jangan memakai resep yang diberikan pada sakit
    sebelumnya.
3. Perhatikan obat mana yang dapat digabung atau harus dipisah dalam pemberian terapi
    inhalasi.
4. Pada saat mesin dihidupkan, pasien tarik nafas dalam perlahan dengan mulut, tahan 2-3
    detik dan hembuskan kembali. Pada anak-anak cukup dianjurkan bernafas normal.
5. Ajarkan kepada pasien untuk tidak bernafas terlalu cepat, karena ini akan menyebabkan
    pusing, gemetardan mual.
6. Terapi dilangsungkan kurang lebih 10-15 menit.


2.5 Cara Pemasukan Obat
           
Cara memberikan obat melalui hirupan tersebut dikenal sebagai terapi inhalasi. Secara garis besar ada 3 macam alat/jenis terapi inhalasi, yaitu nebulizer, MDI (metered dose inhaler), dan DPI (dry powder inhaler).
Jenis DPI yang paling sering digunakan adalah turbuhaler. MDI adalah berupa alat semprot yang berisi obat yang harus dihirup dengan ukuran dosis tertentu. Pada MDI, obat yang dihirup dalam bentuk aeorosol (kabut), sedangkan pada DPI, obat yang dihirup berupa serbuk kering. Diperlukan teknik yang benar untuk dapat menggunakan MDI ini, antara lain perlu adanya koordinasi yang pas pada saat menekan alat semprot tersebut dengan saat menghirup obatnya. Sehingga, untuk anak-anak kecil, alat ini mungkin agak sulit cara menggunakannya, kecuali jika sudah dilatih secara cukup.

Obat yang biasanya digunakan dalam terapi inhalasi adalah golongan pelega saluran nafas (bronkodilator) atau untuk mengurangi inflamasi atau peradangan jalan nafas (golongan kortikosteroid). Ada obat-obat yang harus digunakan secara rutin untuk mencegah serangan asma, dan ada obat-obat yang cukup digunakan pada saat terjadinya serangan.
REFERENSI / DAFTAR PUSTAKA
SMKN 2.png

  1. Wells, B.G., Dipiro, J.T., Schwinghammer, T.L., Hamilton,C.W., 2003, Pharmacotheraphy Handbook, fifth Ed, McGraw-Hill Companies, USA.
  2. Ikawati, Zulies, 2006, Farmakoterapi Penyakit Sistem Pernafasan, Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta.
  3. http://www.medscape.com
  4. metered dose inhaler.http://www.wikipedia.com
  5. Dr. Johan Talesu Sp.RM RS. Puri Indah Jakarta, www.dmeonline.com, lifemedicalsupplier.com